Strategi Pembelajaran di Masa Pandemi – Hallo Sobat Pembelajar! Dunia Pendidikan adalah yang paling merasakan dampak dari wabah corona yang merajalela di Indonesia dan juga dunia. Sehingga Kemdikbud terpaksa membuat kebijakan untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam jangka waktu tertentu sampai kondisi dipastikan aman.
Strategi pembelajaran di masa pandemi covid-19 menjadi hal yang harus dipersiapkan dan direncanakan oleh para pendidik. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat terlaksana dengan kualitas belajar yang dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk itu, pemilihan strategi yang sesuai dengan kesanggupan guru dan karakteristik peserta didik benar-benar perlu diperhitungkan. Tim AyoJawab.com sengaja menyajikan materi strategi pembelajaran di musim pandemi pada laman ini untuk mendukung persiapan Anda yang akan melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh.
Semoga, sedikit yang kami sajikan bisa berdampak baik bagi terselenggaranya pendidikan yang berkualitas dalam masa-masa pandemi seperti sekarang.
Dari Pembelajaran Luring ke Daring
Pembelajaran luring atau luar jaringan dengan segala pertimbangan harus mengalami banyak penyesuaian demi mengurangi penyebaran virus covid-19. Aktivitas belajar secara luring yang sudah sehari-hari dilaksanakan tanpa perangkat internet, oleh karena kondisi harus digantikan dengan aktivitas online yang sepenuh melibatkan bantuan internet.
Secara umum perubahan proses pembelajaran dari daring ke luring selama darurat COVID-19 bertujuan untuk:
- Memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat COVID 19
- Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19
- Mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan Pendidikan
- Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang tua/wali
Dalam kondisi darurat, pada masa-masa awal pandemi, pembelajaran dilaksanakan menggunakan perangkat-perangkat online yang sudah tersedia. Sebagian besar dilaksanakan melalui aplikasi Whatsapp, Google Hangout, dan Zoom. Hanya saja strattegi pembelajaran di musim pandemi belum direncanakan secara terstruktur.
Keharusan Pembelajaran Daring
Keharusan pelaksanaan pembelajaran daring mengacu pada prinsip-prinsip yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID 19).
Salah satu prinsip tersebut adalah;
“Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan daring”
Kegiatan daring dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum. Hasil belajar peserta didik selama daring akan diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.
Keharusan pembelajaran daring juga menuntut para guru untuk mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dengan orang tua/wali. Selain itu, aktivitas penugasan juga perlu divariasikan sesuai minat kondisi masing-masing peserta didik, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses terhadap fasilitas pembelajaran online.
Satu hal prinsip yang juga harus diketahui oleh guru dan peserta didik adalah:
“Proses pembelajaran daring tergantung kesepakatan pendidik dengan peserta didik dalam kontrak pembelajaran selama masa pandemic berlangsung agar tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien.”
Merancang Pembelajaran Daring
Merancang pembelajaran daring perlu dilakukan dengan cara yang sistematis. Tujuannya adalah agar dapat menghasilkan rencana pembelajaran beserta perangkat pembelajaran, seperti instrumen penilaian, dan objek pembelajaran yang efisien dan efektif.
Dari berbagai model perancangan pembelajaran yang populer salah satunya adalah model ADDIE. Tahapan pada model ini dilakukan secara sistematis, logis, dan terstruktur agar dapat menjamin tercapainya capaian pembelajaran lulusan (CPL).
Berikut tahapan perancangan strategi pembelajaran di masa pandemi menggunakan model pengembangan ADDIE:
Tahap Analysis
Pada tahap analisis guru akan mengumpulkan data berupa kebutuhan bahan ajar murid, dan ketersediaan perangkat pembelajaran online yang dimiliki sebagian besar murid. Perlu juga dicari tahu jarak rumah murid ke sekolah.
Apakah memiliki resiko tertular covid jika suatu hari harus melakukan perjalanan ke sekolah guna mengambil bahan ajar luring dan menerima penjelasan penugasan.
Tahap Design
Tahap design dilakukan dengan aktivitas merancang SOP teknis pembelajaran. Baik pembelajaran yang bersifat blended learing maupun full online. Pada tahap ini juga dilakukan perancangan instrumen penilaian.
Tahap Development
Pada tahap ini dilakukan pemilihan dan pengembangan bentuk pembelajaran, metode pembelajaran, dan penugasan. Tiada lain tujuannya adalah agar peserta didik mendapatkan pengalaman belajar secara daring.
Materi pembelajaran yang beragam dalam bentuk bahan ajar dan sumber-sumber belajar daring yang sesuai juga dikembangkan pada tahap ini.
Tahap Implementation
Tahap implementasi merupakan tahap guru menyelenggarakan pembelajaran. Pembelajaran dilakukan menggunakan strategi pembelajaran di masa pandemi yang paling sesuai karakteristik peserta didik.
Tahap Evaluation
Pada tahap ini dilakukan evaluasi pembelajaran, baik evaluasi formatif maupun evaluasi sumatif.
Strategi Pembelajaran di Masa Pandemi
Strategi pembelajaran di masa pandemi umumnya akan diserahkan kepada masing-masing guru. Hal ini didasarkan pada pandangan bahwa guru atau wali kelas lah yang paling memahami karakteristik dari murid.
karakteristik yang dimaksud dalam hal ini adalah dari sisi geografis (jarak rumah ke sekolah) dan karakteristik kondisi ekonomi keluarga para wali murid (terkait ketersediaan perangkat online).
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebagai dasar penyusunan strategi belajar di masa pandemi di antaranya;
Kondisi Geografis Murid |
Kondisi Ekonomi Murid |
Sebagian besar lokasi rumah dekat dengan sekolah | Minim perangkat online |
Sebagian besar lokasi rumah jauh dengan sekolah | Minim perangkat online |
Sebagian besar lokasi rumah jauh dengan sekolah | Perangkat online terpenuhi/difasilitasi sekolah |
Dari beberapa karakteristik di atas, bisa kita rumuskan beberapa strategi pembelajaran di masa pandemi sebagai berikut:
Strategi Pembelajaran di Masa Pandemi tanpa Wifi
Strategi pembelajaran di musim pandemi yang bisa dijadikan alternatif solusi untuk kondisi geografis murid yang dekat dengan sekolah dan sebagian besar minim perangkat online (seperti kondisi nomor 1) adalah strategi pembelajaran di masa pandemi tanpa wifi.
Strategi pembelajaran di masa pandemi tanpa wifi ini dilaksanakan melalui kombinasi, yaitu hadir di sekolah namun belajar di rumah. Kehadiran murid di sekolah adalah untuk mengambil bahan ajar dan penugasan, kemudian pembelajaran dilakukan secara mandiri di rumah masing-masing peserta didik.
Ketiadaan perangkat wifi di rumah para peserta didik adalah pertimbangan utama dari strategi belajar ini. Adapun interaksi secara elektronik cukup dilakukan menggunakan whatsapp, yang mana hampir seluruh murid/wali murid telah memilikinya, dan cukup menggunakan paket data.
Sintaks Pembelajaran di Masa Pendemi tanpa Wifi
Strategi pembelajaran di masa pandemi tanpa wifi bisa dilaksanakan dengan langkah-langkah berikut:
(1) Guru menyediakan bahan ajar dalam bentuk print out
(2) Murid ke sekolah untuk mengambil bahan ajar dan menerima penjelasan perihal penugasan. Kehadiran murid ke sekolah dengan memperhatikan protokol kesehatan.
(3) Murid kembali ke rumah dan melanjutkan belajar dari rumah.
(4) Proses belajar bisa dilakukan secara berkelompok dengan sesama murid yang rumahnya berdekatan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan
(5) Guru selanjutnya akan berkoordinasi dan membimbing murid melalui grup whatsapp
(6) Murid kembali ke sekolah sesuai waktu yang disepakati untuk mengumpulkan hasil penugasan dan untuk menerima penjelasan mengenai penugasan berikutnya.
Strategi Pembelajaran di Masa Pandemi Melalui Mentoring
Strategi pembelajaran di masa pandemi melalui mentoring diterapkan jika sebagian besar lokasi rumah peserta didik jauh dengan sekolah dan kondisi di rumah minim akses internet (kondisi 2). Karena kondisi rumah yang jauh, maka yang hadir ke sekolah untuk menerima bahan ajar dan menerima penjelasan mengenai penugasan cukup salah satu wali dari beberapa murid yang dapat belajar bersama dari rumah.
Wali yang hadir ke sekolah tersebut nantinya bertindak sebagai mentor, yang bertanggungjawab memberikan penjelasan dan mendampingi sekelompok murid yang belajar bersama dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Sintaks Pembelajaran di Masa Pandemi Melalui Mentoring
Strategi pembelajaran di masa pandemi melalui mentoring bisa diterapkan mengikuti langkah-langkah berikut:
(1) Guru menyediakan bahan ajar daring yang dapat memfasilitasi belajar kelompok
(2) Wali murid yang berperan sebagai mentor ke sekolah untuk mengambil bahan ajar dan penugasan.
(3) Mentor kembali ke rumah dan memberikan pendampingan belajar kepada murid yang secara kondisi dapat belajar bersama dalam satu kelompok belajar
(4) Mentor berkoordinasi dengan guru melalui grup whatsapp
(6) Mentor kembali ke sekolah untuk mengumpulkan hasil penugasan dan untuk menerima penjelasan mengenai penugasan berikutnya.
Strategi Pembelajaran di Masa Pandemi Full Online
Strategi pembelajaran di masa pandemi secara full online paling pas dilaksanakan jika letak geografis tempat tinggal peserta didik sebagian besar jauh dari sekolah. Selain itu setiap murid telah didukung oleh perangkat wifi yang cukup di rumahnya masing-masing. Atau difasilitasi paket data oleh sekolah/pemerintah.
Melalui strategi pembelajaran yang full online ini, maka pembelajaran sepenuhnya dilakukan menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Atau menggunakan platform yang telah tersedia.
Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online. Langkah-langkah pembelajaran dengan strategi ini sangatlah mudah, hal ini dikarenakan hampir semua murid ataupun wali murid telah familiar perangkat pembelajaran online tersebut.
Demikian pembahasan kita mengenai strategi pembelajaran di masa pandemi. Selengkapnya, Anda juga bisa mengakses materi kami pada laman kelebihan dan kekurangan pembelajaran online, strategi pembelajaran PAUD di masa pandemi, strategi belajar efektif di masa pandemi, dan materi-materi pendukung lainnya. Sekian, selamat mengajar! Salam sukses untuk Anda semua!