Kelebihan dan kekurangan pola asuh demokratis otoriter dan permisif –Halo semua! Selamat datang di laman ayojawab.com. Pada artikel kami kali ini, kita akan membahas tentang jenis pola asuh demokratis, otoriter, dan permisif. Kadang-kadang kita mungkin ragu dan bertanya, apakah cara saya mengasuh anak selama ini sudah tepat atau belum ya? Cara kita mengasuh anak akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan berbagai aspek hidup anak. Pengaruh itu akan terlihat saat mereka dewasa, misalnya dalam hal kepribadian, karakter, emosi ,interpersonal, sosial dan lain-lain. Oleh karena itu penting sekali bagi kita memahami pola asuh yang tebat bagi anak-anak kita.
Kelebihan dan kekurangan pola asuh demokratis otoriter dan permisif adalah tema artikel yang kami buat khusus bagi anda yang masih awam tentang pola asuh anak. Dengan memahami pola asuh anak yang tepat maka anda dapat menilai apakah selama ini anda sudah mengasuh anak dengan baik atau belum. Jika ternyata belum, tentunya setelah membaca artikel ini kami harapkan anda dapat merubah pola asuh anak anda dengan pola asuh yang lebih baik lagi.
Pengertian Pola Asuh Demokratis, Otoriter, dan Permisif
Sebelum kita melangkah ke pengertian ketiga pola asuh tersebut, alangkah baiknya jika kita memahami apa itu “pola asuh” terlebih dahulu. Pengertian pola asuh secara umum ialah cara orangtua memperlakukan, berkomunikasi, dan mengekspresikan emosi, kepada anaknya.
Adapun menurut Ahmad Tafsir, pola asuh orang tua diartikan sebagai:
“Upaya orang tua yang konsisten dan persisten dalam menjaga dan membimbing anak dari sejak dilahirkan hingga remaja”
Jadi tanpa kita sadari, semua perilaku atau interaksi kita terhadap anak adalah sebuah pola asuh. Entah itu perilaku yang baik atau pun yang buruk. Semunya adalah bagian dari sebuah pola asuh.
Mari kita simak sama-sama, sambil diri kita sendiri melakukan evaluasi atas pola asuh yang selama ini sudah kita perankan.
(1) Pola Asuh Demokratis
Orang tua dengan pola asuh demokratis menetapkan standar perilaku pada anak, namun tetap memperhatikan kebutuhan anak. Ciri-ciri orang tua dengan pola asuh demokratis adalah:
- bersikap hangat namun tegas
- memberi aturan yang sesuai dengan perkembangan anak
- memberikan kesempatan kepada anak untuk merundingkan aturan yang diberlakukan dalam keluarga
- menghargai sikap disiplin dan tingkah laku anak yang baik
- memberi sanksi yang sesuai dengan perkembangan anak ketika anak melakukan kesalahan
- menghargai minat anak
- menghargai keputusan anak untuk Mandiri
Pola asuh ini sering diasosiasikan dengan self-esteem atau harga diri anak yang baik, self-reliance atau kemandirian anak, dan kemampuan bersosialisasi yang baik pada anak.
(2) Pola Asuh Otoriter
Orang tua dengan pola asuh otoriter memiliki tuntutan atau standar yang tinggi kepada anak. Namun tidak disertai dukungan dan respon terhadap kebutuhan anak. Mereka sangat mempertahankan kendali kekuasaan, menginterupsi, dan mengesampingkan pendapat atau kebutuhan anak.
Orang tua juga sangat mementingkan nilai kepatuhan, karena dianggap kepatuhan anak dianggap sebagai indikator keberhasilan pengasuhan mereka. Orang tua tipe ini sangat sensitif jika otoritas mereka tidak dihiraukan.
Ciri-ciri orang tua dengan pola asuh ini adalah:
- bertindak keras dan tegas
- tidak mendengarkan pertanyaan atau pendapat anak
- jarang atau bahkan tidak Memberi pujian
- menuntut anak bertanggung jawab seperti orang dewasa.
Pola asuh otoriter ini sering dihubungkan dengan rendahnya keterampilan sosial pada anak, dan kurangnya self s-team atau rasa keberhargaan diri pada anak.
(3) Pola Asuh Permisif
Orangtua dengan pola asuh ini memberikan dukungan, dan memenuhi permintaan anak secara berlebihan. Selain itu mereka juga sedikit bahkan tidak menuntut disiplin dan kedewasaan anak.
Ciri-ciri orang tua dengan pola asuh permisif adalah:
- memberi semua permintaan anak
- orangtua jarang memberi perintah, mengarahkan, dan mengejar anak
- orangtua juga menerima atau membiarkan tingkah laku anak yang buruk
- jarang dan tidak menghukum anak yang melakukan kesalahan
Anak dengan pola asuh ini tumbuh menjadi anak yang manja. Pola asuh ini sering diasosiasikan dengan tingkah laku agresi pada anak, dan sikap tidak dewasa. Anak juga biasa tumbuh menjadi seorang yang egois, dan tidak peduli kepada orang lain.
Kadang-kadang orang tua bisa menerapkan ketiga pola asuh tersebut dalam situasi yang berbeda-beda. Tapi tentu saja ada salah satu pola asuh yang lebih dominan, dan pola asuh yang paling sehat adalah pola asuh demokratis.
Kelebihan Dan Kekurangan Pola Asuh Demokratis Otoriter Dan Permisif
Kelebihan dan kekurangan pola asuh demokratis otoriter dan permisif yang akan kami sajikan dalam bentuk tabel, tiada lain agar memudahkan para pembaca budiman dalam menelaah kelebihan dan kekurangan pola asuh demokratis otoriter dan permisif. Silahkan Anda simak dengan seksama dan kemudian lakukanlah sebuah refleksi diri.
(1) Kelebihan dan Kekurangan Pola Asuh Demokratis
Kelebihan dari pola asuh demokratis ada 6 hal sedangkan kekurangan dari pola asuh ini ada 2 hal. Berikut ini penjelasan Kelebihan dan kekurangan pola asuh tersebut.
Kelebihan pola asuh demokratis | Kekurangan pola asuh demokratis |
Anak lebih cepat menyesuaikan diri dengan keadaan apapun | Terkadang anak kadang lepas kontrol dan terkesan kurang sopan terhadap orang tuanya |
Terlalu menghargai pendapat maupun pekerjaan orang lain | |
Dapat menerima kritik dengan terbuka | |
Aktif di dalam kehidupannya | Terkadang terjadi perbedaan pendapat antara anak dan orang tua, sehingga lepas kontrol yang menimbulkan suatu kesalahpahaman |
Emosi lebih stabil dan terkontrol | |
Mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi |
(2) Kelebihan dan Kekurangan Pola Asuh Otoriter
Kelebihan dan kekurangan dari pola asuh ini masing-masing ada 4 hal. Berikut ini penjelasan ke empat hal tersebut.
Kelebihan pola asuh otoriter | Kekurangan dari pola asuh otoriter |
Anak patuh terhadap orang tua, tidak berani melanggar peraturan, dan selalu melaksanakan perintah orang tua | Suka menyendiri, kurang dewasa, dan ragu-ragu dalam semua tindakan |
Anak memiliki disiplin yang tinggi. | Kurangnya inisiatif dan kreasi dari anak |
Tanggungjawab terhadap perbuatannya karena takut dikenai hukuman. | Anak memiliki sifat pasif karena takut salah dan dikenai hukuman |
Anak memiliki kesetiaan yang tinggi terhadap orang tua | Pemalu dan ketinggalan pergaulan dengan temannya |
(3) Kelebihan dan Kekurangan Pola Asuh Permisif
Kelebihan dari pola asuh demokratis ada 3 hal sedangkan kekurangan dari pola asuh ini ada hal. Berikut ini penjelasan Kelebihan dan kekurangan pola asuh tersebut.
Kelebihan pola asuh permisif | Kekurangan pola asuh permisif |
Memiliki sifat mandiri dan tidak tergantung pada siapapun | Karena terlalu di berikan kelonggaran, sehingga sering kali di salahgunakan dan di salah artikan dengan berbuat sesuai yang diinginkan |
Anak senantiasa banyak menuntut fasilitas kepada orang tuanya | |
Anak mudah bergaul dengan sesamanya | Hubungan antara anak dan anggota keluarga sering terkesan kurang adanya perhatian |
Anak sering manja | |
Anak tidak takut terhadap orang tuanya, karena orang tua jarang memberikan hukuman atau teguran, sehingga anak memiliki kreasi dan inisiatif untuk mengurus dirinya sendiri | Terkadang anak menyepelekan perintah orang tua |
Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
(1) Faktor Pendidikan
Pendidikan yang baik merupakan sarana pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor utama keberhasilan pembangunan dan kemajuan negara. Tingkat pendidikan seseorang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap semua sikap dan perilaku. Tingkat pendidikan juga berperan penting dalam banyak perkembangan mental dan fisik dari orang tua.
Faktor tingkat pendidikan orang tua, merupakan sarana peningkatan pengetahuan orang tua dalam mengasuh anak dari usia 0 sampai ia dewasa. Berbeda dengan orang yang berpendidikan rendah, biasanya dalam merawat atau mengasuh anak hanya seadanya saja dan lebih dipengaruhi oleh keluarga.
(2) Faktor Keagamaan
Orang tua yang sangat religius memiliki banyak hal dalam memberikan pengasuhan bagi anak-anak mereka, baik secara rohani maupun jasmani. Orang tua yang beriman, terbiasa beribadah dengan baik sehingga ada banyak amalan keagamaan yang dapat ditanamkan kepada anak melalui pendidikan agama.
(3) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan hal yang sangat mempengaruhi upaya pengasuhan orang tua terhadap anaknya. Pengaruh lingkungan itu ada yang baik dan ada yang kurang baik, oleh karena itu orang tua harus dapat memilih lingkungan yang baik dan aman bagi anak-anaknya untuk belajar. Faktor terpenting yang mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap anak ialah faktor pendidikan, agama, dan lingkungan. Pendidikan adalah faktor utama yang mempengaruhi gaya pola asuh orang tua kepada anak, sedangkan agama dan lingkungan merupakan faktor pendukung terpenting dalam menunjang gaya pola asuh orang tua
Demikianlah pemaparan tim ayojawab.com tentang Kelebihan dan kekurangan pola asuh demokratis, otoriter, dan permisif. Terapkanlah pola asuh yang tepat supaya anak kita bertumbuh dengan baik. Silakan baca juga artikel lain tentang pola asuh seperti macam macam pola asuh, pola pendidikan dalam keluarga atau pola asuh keluarga untuk menambah wawasan anda tentang pola asuh orang tua terhadap anak. Terimakasih sudah berkunjung dilaman kami dan salam sukses untuk kalian semua.
(1300)