Contoh Pola Asuh yang Salah: Fear Based Parenting!

contoh pola asuh yang salah
Contoh pola asuh yang salah

Contoh Pola Asuh yang Salah – Hallo bunda, selamat datang di laman ayojawab.com. Terkadang anak cenderung melakukan hal-hal yang bertentangan dengan keinginan kita. Ketika anak Anda memiliki begitu banyak mainan, dia masih saja meminta mainan baru, padahal kondisi keuangan kita sedang kurang baik.

Contoh pola asuh yang salah yang kami uraikan pada kesempatan kali ini adalah tentang fear based parenting. Fear based parenting merupakan contoh pola asuh yang salah namun tanpa kita sadari sering kita lakukan. Sadarkah kita?

Read More

kita biasanya melakukan hal yang cenderung cepat dan efektif guna menenangkan anak yang sedang menangis atau merengek minta sesuatu, bukan? Langkah tersebut biasanya seperti mengancam atau menakut-nakuti anak akan suatu hal seperti “Kalau tidak nurut sama mama, Nanti mama marah lho!”

Ternyata mengancam atau menakut-nakuti anak akan menyebabkan lebih banyak masalah di masa depan? Apa sih masalah lain yang bisa terjadi? Mari kita pelajari bersama-sama ya Ayah-Bunda!

Jenis-Jenis Pola Asuh yang Salah

Apa saja sih jenis-jenis pola asuh yang salah, dalam hal ini fear based parenting? Fear based parenting terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah:

  1. Fear based parenting jenis helikopter parenting
  2. Fear based parenting jenis snowplow parenting
  3. Fear based parenting jenis tiger parenting
  4. Fear based parenting jenis defensive parenting

Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis pola asuh yang salah tersebut

(1) Fear Based Parenting Jenis Helikopter Parenting

Fear based parenting jenis helikopter parenting ialah contoh pola asuh yang salah, dimana orang tua bersikap melindungi anak yang terlalu over protektif.

“Orang tua yang mengasuh anaknya menggunakan gaya pengasuhan ‘helikopter parenting’ terus-menerus mencoba untuk ikut campur atau campur tangan dalam kehidupan anak-anak mereka. Sehingga menghasilkan pola pengasuhan yang terlalu protektif”

Hal tersebut pada umumnya terjadi karena keengganan orang tua untuk menerima konsekuensi dari keputusan yang diambil oleh anaknya. Maka muncul kecemasan terhadap kehidupan anak tersebut. Biasanya terjadi karena pengalaman negatif orang tua di masa lalu, atau karena adanya tekanan dari orang lain.

(2) Fear Based Parenting Jenis Snowplow Parenting

Contoh pola asuh yang salah berikutnya dilakukan oleh orang tua yang menggunakan gaya pengasuhan snowplow parenting, yaitu berperilaku layaknya mesin perata salju. Logikanya adalah agar pengendara (seorang pemain sky) dapat meluncur dengan mudah, semua rintangan harus dihilangkan dan jalannya harus mulus, bersih, dan nyaman untuk dilewati.

“Artinya, setiap orang tua dengan pola asuh ini selalu akan menghilangkan segala macam hambatan dan masalah dari anak-anaknya, serta selalu berusaha memenuhi keinginannya.”

Ya, semua orang tua pasti selalu menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Tetapi tahukah Ayah-Bunda, terkadang orang tua harus memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk membuat keputusan sendiri dan mandiri dalam rangka membentuk kedewasaan. Jika tidak, maka anak bunda akan menjadi anak yang manja sampai dia tua nanti.

(3) Fear Based Parenting Jenis Tiger Parenting

Contoh pola asuh yang salah yang dilakukan orang tua adalah mengasuh anaknya dengan gaya pengasuhan tiger parenting. Dimana orang tua selalu mengasuh anaknya dengan keras dan galak. Orang tua tersebut selalu menganggap bahwa hidup adalah kompetisi dan tujuan hidup adalah untuk menang.

Metode yang digunakan untuk mengasuh anak-anaknya adalah menggunakan kekerasan, kata-kata kasar, intimidasi, mempermalukan, dan lain-lain. Orang tua tersebut selalu mengulangi hal-hal itu dan berkata bahwa jika tujuannya tidak terpenuhi, maka anak mereka akan membuat malu seluruh keluarga.

(4) Fear Based Parenting Jenis Defensive Parenting

Pernahkah Anda merasa khawatir jika tetangga dan keluarga ada yang mengolok-olok atau menggunjing disaat Anda membiarkan anak-anak bermain di tanah yang kotor, atau bermain sendiri dengan teman? Kadang-kadang mereka mengatakan “anak-anaknya kok tidak dirawat dan di jaga sih? Orang tua macam apa kamu?”

Rasa khawatir atau ketakutan itu adalah rasa takut dihakimi atau takut akan penilaian orang lain. Orang tua yang menggunakan pola asuh defensive parenting takut dianggap sebagai orang tua yang lalai jika membiarkan anaknya bersosialisasi atau bermain dengan teman-temannya sendirian.

Contoh pola asuh yang salah ini biasanya diperankan oleh orang tua yang memiliki kebiasaan selalu cemas, dan panik saat anaknya bermain dengan temannya, atau bermain kotor-kotoran. Sehingga sering kali melarang anaknya untuk melakukan ini dan itu.

Contoh Pola Asuh yang Salah Akan Berdampak Negatif

Contoh pola asuh yang salah sebagaimana sudah kita uraikan di atas tentunya akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan emosional anak-anak yang diasuh. Fear based parenting sangat berbahaya jika dilakukan terus menerus dan tanpa diimbangi dengan metode pola asuh anak yang baik dan benar.

contoh pola asuh yang salah dan dampaknya
Contoh pola asuh yang salah dan dampaknya

Fear based parenting atau pola asuh berbasis rasa takut merupakan contoh pola asuh yang salah, dimana efeknya bisa berlangsung lama. Perkembangan psikologis anak dan hubungan anak dengan orang tua akan terdegradasi.

“Pengasuhan berbasis rasa takut atau (fear based parenting) adalah pengasuhan dengan menciptakan ketakutan, kecemasan, dan keraguan serta membuat dunia tampak berbahaya bagi anak” 

Metode pengasuhan dengan jalan menciptakan rasa takut (fear based parenting) sekilas dipandang efektif. Dan kemudian orang tua akan berkata; “Setidaknya kami melakukannya untuk anak.”

Tetapi nyatanya pengasuhan berbasis rasa takut membuat kita menjadi over protektif pada anak, dan jarang membiarkan anak-anak kita pada situasi yang tidak nyaman atau menyulitkan nya. Padahal situasi ini penting untuk membentuk ketahanan mentalnya pada perkembangan kehidupan selanjutnya.

Contoh pola asuh yang salah ini juga memiliki beberapa dampak negatif lainnya, di antaranya:

  • Orang tua mencegah anak belajar dari kesalahan
  • Mempengaruhi Kesehatan Mental dan Ketahanan Anak
  • Membentuk Anak Pemberontak
  • Merusak Hubungan Anak dan Orang tua

Berikut ini kami jelaskan dampak-dampak negatif dari contoh pola asuh yang salah tersebut.

(1) Orang tua mencegah anak belajar dari kesalahan

“Hati-hati ya nak!”
“Jangan tinggi-tinggi nanti jatuh”

Kata-kata itu tanpa kita sadari sering kita ucapkan. Terkadang kita mengkhawatirkan keselamatan anak-anak kita secara berlebihan. Misalnya kita mengingatkan anak untuk berhati-hati saat bermain sendiri, atau pun jika sedang  dengan temannya. Namun ternyata larangan tersebut membawa dampak anak kita jadi sangat sulit untuk berkembang.

Anak-anak yang dibesarkan dengan cara tersebut jarang mengalami situasi yang sulit atau tidak nyaman. Tahukah Anda? Padahal sesungguhnya anak-anak perlu memahami dan mengalami situasi sulit untuk dapat belajar, bertumbuh, berkembang.

Dengan capaian tersebut anak-anak akan mampu mengatasi suatu hal dengan keyakinan dan mencapai apa yang mereka inginkan atau kehendaki.

(2) Mempengaruhi Kesehatan Mental dan Ketahanan Anak

Contoh pola asuh yang salah dengan menimbulkan rasa takut juga akan mempengaruhi keberanian anak-anak dalam membuat keputusan untuk dirinya sendiri. Penanaman rasa takut akan mempengaruhi rasa percaya dirinya, dan menciptakan rasa cemas, serta mempengaruhi ketahanan dirinya.

Hal tersebut juga dapat mempengaruhi anak-anak mereka sampai mereka merasa memiliki harga diri rendah, kesulitan menjalin persahabatan dan hubungan romantis. Serta kesulitan menentukan apa yang benar dan apa yang salah.

Anak-anak yang di asuh menggunakan pola asuh yang salah ini berpotensi menjadi depresi, mudah cemas, memiliki masalah perilaku, dan memiliki rasa malu yang tinggi atau penakut. Sehingga bisa saja kemudian hari mereka jadi menyalahgunakan narkoba dan alkohol untuk mengatasi hal tersebut.

(3) Membentuk Anak Pemberontak

Ternyata pendidikan anak dengan pola asuh berbasis rasa takut berbanding lurus dengan tingkat pemberontakan anak itu sendiri. Logikanya ialah semakin ia dikekang atau di kontrol, maka ia akan semakin memberontak. Karena kontrol yang berlebihan tersebut bisa jadi bertentangan dengan situasi, dan kondisi sang anak pada suatu saat nanti.

 (4) Merusak Hubungan Anak dan Orang tua

Ketika anak-anak tumbuh dalam ketakutan dan kecemasan, mereka akan memiliki rasa tidak percaya pada apa pun. Seiring waktu rasa ketidakpercayaan itu dapat menciptakan jarak antara mereka dan orang tua nya. Sehingga hubungan mereka dengan orang tua menjadi jauh atau tidak harmonis.

Hal tersebut dapat mendorong mereka untuk membuat keputusannya sendiri tanda persetujuan orang tua. Sesuatu yang ditakutkan dari hal tersebut adalah jika mereka membuat keputusan yang buruk atau tidak baik.

Contoh pola asuh yang salah dan dampaknya yang telah kami paparkan  di atas semoga bisa dijadikan referensi bagai para orang tua dalam mendidik putra-putrinya. Pelajarilah cara mengasuh anak dengan baik, cara mengasuh anak 3 tahun, cara mengasuh anak 1 tahun. Pengetahuan-pengetahuan semacamnya amatlah penting terutama bagi pasangan muda.  Selanjutnya, kami doakan Anda dapat menemukan formula pola asuh yang baik dan sedini mungkin dapat menghindari pola asuh yang salah. Demikian, salam sukses untuk Anda dan semoga keluarga Anda bahagia.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment