Cara Mengatasi Malas Belajar Pada Siswa Ala Jepang!

Cara Mengatasi Malas Belajar Pada Siswa
Cara Mengatasi Malas Belajar Pada Siswa

Cara mengatasi malas belajar pada siswa – Hallo Sobat Terpelajar! Selamat datang di laman ayojawab.com. Pernah nggak sih kamu merencanakan sebuah kegiatan yang akan kamu kerjakan. Bahkan, kamu juga sudah mempunyai goal yang besar dalam rencana kegiatan mu, namun rencana tersebut tidak pernah kamu kerjakan dan seamanya hanya menjadi sebuah rencana saja. Kamu, sering berkata “besok masih ada waktu, aku kerjakan besok saja”, setelah esok harinya “lusa masih ada waktu, aku kerjakan lusa saja”.

Cara mengatasi malas belajar pada siswa ala Jepang yang kami sampaikan ini dapat membuat rasa malas mu hilang. Serta menjadikan mu orang yang aktif dan selalu bersemangat. Semoga saja setelah membaca artikel pada laman ayojawab.com ini kamu tidak lagi menunda ketika waktu deadline sudah mepet.

Read More

Perlu untuk kamu ketahui, bahwa rasa malas yang ada dalam dirimu itu dikarenakan adanya perilaku kurang disiplin dalam setiap kegiatan yang kamu targetkan. Sebenarnya rasa malas itu bisa kamu hindari. Silahkan kamu contoh metode disiplin orang Jepang dalam mengatasi sifat malas mereka sehari-hari.

Disiplin Orang Jepang

Jepang di kenal sebagai negara Asia yang paling populer dengan budaya disiplin nya. Keseharian orang-orang Karakter positif orang-orang Jepang yang menjadi daya tarik bagi negara lain juga banyak macam nya. Hal ini terbukti dengan banyaknya orang di seluruh dunia yang mengadopsi atau bahkan menirukan budaya yang mereka jalankan sehari-hari.

Salah satunya adalah harajuku yang sudah mendunia. Sedangkan dalam hal motivasi, dalam kehidupan sehari-hari mereka dinilai mampu memperlihatkan etos kerja yang baik dan disiplin kerja yang tinggi. Sehingga wajar kalau Jepang menjadi salah satu negara terkaya di-Asia Timur.

Orang Jepang selalu melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal setiap harinya. Contohnya, untuk hari kerja orang Jepang bangun tidur pukul 06.00-07.00. Setelah beberes dan sarapan, mereka berangkat kerja. Makan siang pada pukul 12.00. Kerja atau sekolah selesai pukul 17.00-18.00.

Kebanyakan dari mereka makan malam sekitar pukul 18.00-20.00 dan Rata-rata pergi tidur pukul 22.00-0.00. Sedangkan untuk hari libur, orang Jepang bangun sekitar pukul 8.00, lebih santai dibandingkan hari kerja. Restoran akan penuh sekitar pukul 13.00. Banyak restoran yang menyediakan menu khusus hari libur.

Makan malam mulai pada pukul 18.00. Banyak restoran yang buka sampai larut malam pada hari Sabtu, tetapi banyak juga yang tutup cepat pada Minggu malam. Transportasi umum pada jam berangkat dan pulang kerja serta sekolah di hari kerja pukul 7.00-9.00 dan 17.00-20.00 dalam kondisi sangat penuh.

Orang jepang akan bekerja rata-rata 8 jam per hari atau 40 jam per minggu, dengan acuan sistem kerja yang sudah di siapkan. Kesuksesan orang jepang tidak terlepas dari metode disiplin yang diterapkan dan sudah di latih sejak kecil, yaitu yang dikenal dengan istilah:

  1. Ikigai
  2. Kaizen, dan
  3. Keishan

Pola Pembelajaran Di Jepang

Berikut ini akan dijelaskan mengenai pola umum pembelajaran dari sistem pendidikan yang berlaku di Jepang.

(1) Jam Sekolah

Jam sekolah di Jepang di mulai dari pukul 8.00-15.00, sedangkan di Indonesia mulai dari pukul 07.15- 15.15, di Indonesia lebih lama satu jam. Di Jepang, apabila siswa datang terlambat maka akan dimintakan surat perjanjian untuk tidak mengulanginya lagi, di Indonesia siswa diberi hukuman seperti berdiri di tiang bendera, menyabut rumput, dan lain-lain.

(2) Etika dan Kedisiplinan

Murid atau siswa di Jepang baru mengikuti ujian mata pelajaran ketika sudah berada di grade empat atau setara dengan anak yang berumur 10 tahun, dikarenakan pada usia tiga tahun awal anak-anak diberikan pemahaman yang penting berkaitan dengan tata cara berperilaku sehari-hari serta nilai sopan santun. Di Indonesia kedisiplinan masih harus ditingkatkan lagi begitu juga etika yang mengalami kemerosotan, bahkan di Indonesia sangat sulit bagi anak untuk mengantri ketika berbelanja.

(3) Bidang Studi Pelajaran yang Ada di Sekolah

Bidang studi yang dipelajari di sekolah yang ada di Jepang lebih sedikit dibanding dengan mata pelajaran yang ada di Indonesia, sehingga siswa bisa lebih fokus ke mata pelajaran yang ia senangi. Di Indonesia siswa diharapkan bisa menguasai banyak mata pelajaran, hal itu membuat siswa merasa tertekan dan merasa jenuh di Sekolah.

(4) Pola Pikir Siswa

Murid di Jepang lebih banyak diajarkan bagaimana memecahkan suatu masalah/ problem solving, berpikir lebih kritis dalam proses pembelajaran. Di Indonesia anak-anak lebih sering diajak untuk menghafal oleh guru yang ada di sekolah.

(5) Transportasi

Murid di Jepang lebih disarankan untuk berjalan kaki ke sekolah, menggunakan sepeda atau menggunakan sarana transportasi umum. Di Indonesia banyak siswa ke sekolah membawa motor dan mobil. Di Jepang anak-anak berjalan kaki atau mengendarai sepeda agar lebih sehat dan bersemangat pergi ke sekolah.

(6) Perlengkapan Sekolah

Di sekolah anak-anak Jepang apabila memasuki kelas menggunakan sepatu khusus di sekolah agar kotoran tidak masuk ke dalam lantai sekolah, siswa juga menggunakan tas yang diberikan dari pihak sekolah. Di Indonesia anak-anak menggunakan barang-barang mewah untuk pergi ke sekolah dan itu memperlihatkan kelas anak-anak mana yang kaya dan kurang.

(7) Menu Makan Siang

Siswa di Jepang setiap makan siang selalu memakan makanan yang sama dan juga minum minuman yang sama bersama dengan gurunya di dalam kelas. Di Indonesia siswa makan makanan yang disukainya sesuai dengan seleranya, di Indonesia anak-anak bisa dengan bebas apakah ingin membawa makanan dari rumah atau jajanan sekolah.

(8) Kebersihan Sekolah

Di jepang siswa setiap pulang sekolah jam 3 sore anak-anak bergotong-royong untuk membersihkan lingkungan sekolah yang disebut dengan O-Soji, tidak ada petugas sekolah yang bertugas untuk membersihkan lingkungan sekolah. Di Indonesia anak-anak membersihkan sekolah di pagi hari sebelum masuk ke kelas.

(9) Seragam Sekolah

Siswi di Jepang menggunakan pakaian seperti baju pelaut dan laki-lakinya menggunakan seragam seperti militer, bajunya tebal dan lengan panjang. Di Indonesia memiliki baju seragam yang berbeda-beda seperti merah putih, batik, dan pramuka.

Cara Mengatasi Malas Belajar Pada Siswa Ala Jepang

Cara mengatasi malas belajar pada siswa ini sebenarnya sudah sangat mendunia. Bahkan banyak ditiru oleh beberapa Negara lain. Oleh karena itu metode ini juga cukup recomended  jika hendak diterapkan di sekolah-sekolah kita.

Berikut ini cara mengatasi masalah belajar pada siswa ala Jepang yang dapat digunakan untuk menghindari rasa malas belajar kalian.

Cara mengatasi malas belajar pada siswa ala Jepang
Cara mengatasi malas belajar pada siswa ala Jepang

Silahkan simak sampai tuntas!

(1) Cara mengatasi malas belajar pada siswa dengan metode “Ikigai”

Cara mengatasi malas belajar pada siswa ini sering kita lihat. Baik di media sosial maupun televisi. Mungkin sudah sering terlihat di layar kaca mereka berdesak-desakan di kereta pada pagi hari. Itu adalah pemandangan yang wajar.

Kita tahu orang Jepang mempunyai budaya disiplin yang tinggi. Budaya kerja keras Jepang yang terkenal itu memastikan kebanyakan orang akan lama bekerja di kantor, dengan mengikuti peraturan hierarki yang ketat.

Bekerja dengan jam yang berlebihan bukanlah sesuatu yang aneh, dan kereta terakhir menuju rumah di hari kerja pada tengah malam akan selalu dipenuhi dengan orang-orang berjas. Mereka mampu bertahan semacam itu, salah satunya dengan menerapkan metode ikigai.

“Ikigai berasal dari kata “iki” yang artinya hidup, dan “gai” yang berarti realisasi dari setiap mimpi/harapan. Kata lainnya, memiliki arti menemukan tujuan hidup. Ikigai adalah sebuah terminologi yang memasukkan ide kebahagiaan dalam kehidupan”

Secara sederhana, kamu akan termotivasi untuk bangun pagi jika paham betul apa tujuan yang akan kamu capai. Seperti jika kamu menjadikan pekerjaan sebagai ikigai, maka itulah yang menjadi alasan mu untuk bangun dipagi hari setiap harinya. Jadi, apa kamu sudah punya ikigai?

(2) Cara mengatasi malas belajar pada siswa dengan metode “Kaizen

Cara mengatasi malas belajar pada siswa dengan kaizen juga mungkin sudah kalian dengar sebelumnya. Kaizen merupakan istilah yang dikenalkan oleh Masaaki Imai lewat bukunya yang berjudul ‘Kaizen: The Key to Japan’s Competitive Success’.

Istilah itu dikenalkan sebagai sebuah pendekatan sistematis untuk perbaikan-perbaikan yang dilakukan demi kemajuan bisnis. Namun, makna sesungguhnya tentu lebih luas.

Istilah kaizen berasal dari bahasa Jepang yaitu kata KAI dan ZEN. Kata “KAI” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti “berubah” sedangkan “ZEN” yang artinya “Baik” Jadi jika diartikan secara langsung maka arti kaizen adalah “Merubah menjadi lebih baik”.

Di Jepang sendiri, ada yang namanya latihan atau teknik kaizen. Teknik ini menerapkan “prinsip satu menit” untuk mengembangkan diri sendiri. Hal apa saja yang bisa dilakukan orang Jepang dalam waktu satu menit tersebut, dan bagaimana kamu bisa mencontoh nya?

Orang Jepang akan melakukan hal kecil secara rutin, seperti membaca buku, menyelesaikan tugas, olah raga kecil, bahkan membereskan rumah. Setelah satu menit, mereka bisa berhenti. Tapi mereka melakukan “prinsip satu menit” ini setiap hari. Lama-lama, mereka akan merasakan perbedaan yang mereka raih setelah beberapa saat.

Jadi, bagi kamu yang notabene tidak suka membaca buku, kamu bisa mencobanya dengan menjalankan metode keizen ini, yakni setiap pukul 7 pagi selama 1 menit saja. Coba sisihkan waktu untuk membaca buku. Besoknya juga demikian. Meski terlihat kecil dan waktu yang dibutuhkan tidak banyak, namun jika dilakukan secara konsisten efeknya sangat positif.

Secara tidak langsung kamu akan terbiasa dan lama kelamaan bukan hanya satu menit untuk membaca, bisa jadi 5 menit, 20 menit, bahkan berjam-jam. Intinya kamu harus konsisten dengan kegiatan yang kamu pilih dalam satu menit tersebut.

Meski terkesan metode kecil, namun inti dari istilah kaizen sendiri adalah:

“Tidak harus melakukan hal besar untuk membuat perubahan. Jika memang kamu malas melakukannya, lebih baik melakukan hal kecil namun dikerjakan terus-menerus dan akan membuahkan hasil yang memuaskan. Kamu jangan menyangka bahwa untuk mencapai sesuatu yang besar, kamu harus melakukan usaha yang besar juga.”

Kamu bisa mendapatkan sesuatu yang besar. Cara mengatasi malas belajar pada siswa bisa dimulai dari  menjalankan kegiatan kecil.  Termasuk orang yang malas. Kamu hanya perlu memahami tujuan apa yang ingin kamu capai, lalu mulai melakukan hal-hal kecil secara konsisten setiap hari untuk mencapai nya.

(3) Cara mengatasi malas belajar pada siswa dengan metode “Keishan”

Cara mengatasi malas belajar pada siswa dengan metode keishan hampir sama dengan kaizen Metode ini lebih menekankan tentang pentingnya perubahan dan peningkatan yang konsisten dalam bekerja.

Tetapi, fokus dari keishan adalah pada kreativitas, daya inovasi, dan produktivitas. Keishan akan mengajarkan kepadamu, agar kamu tidak pernah berhenti belajar sehingga mampu menghasilkan karya-karya yang unik, kreatif, dan bermanfaat.

Etos kerja semacam ini pastinya bermanfaat bagi kamu yang masih kuliah maupun yang sudah bekerja. Seperti, ketika kamu ingin menjadi desainer yang hebat, apa yang kamu lakukan?

Kamu harus berlatih-berlatih terus dalam mendesain pakaian, bahkan desainer yang penuh kreativitas akan mampu membuat desain pakaian yang semakin unik.

Apakah kamu selama ini merasa mampu menjalankan kegiatanmu, namun terkendala rasa malas dan berujung dengan menunda pekerjaan? Silahkan pelajari dan pahami bagaimana orang Jepang mengatasi rasa malas dengan cara-cara di atas.

Cara mengatasi malas belajar pada siswa dengan metode; (1) Ikigai; (2) Kaizen, dan; (3) Keishan bisa kalian terapkan. Tentunya dengan tetap memperhatikan kondisi yang ada.  Semoga artikel ini dapat menginspirasi kalian.  Kami berharap hadirnya rasa disiplin yang tinggi pada diri kalian, dan tumbuhnya kesadaran untuk mengalahkan rasa malas berlebihan yang bersemayam pada diri sendiri. Silahkan kalian baca juga artikel lain dengan topik seperti akibat malas belajar atau penyebab malas belajar. Harapannya kalian semakin mudah dalam melawan rasa malas belajar. Selamat mencoba dan pastikan kita semua mampu melawan rasa malas yang sering hinggap. Sampai jumpa! Dan kami berdoa agar kalian semua bisa menjadi siswa-siswa yang berprestasi hingga pendidikan tinggi dan mencapai puncak keemasan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *